Panduan Pemula: Memulai Usaha Penetasan Telur
Selamat datang di Mesin Tetas Nusa Tech! Kami menyediakan mesin tetas otomatis berkualitas tinggi untuk mendukung usaha peternakan Anda. Temukan produk kami di berbagai marketplace di Indonesia dan tingkatkan efisiensi usaha Anda dengan teknologi terbaru dari kami. Bergabunglah dengan kami untuk informasi lebih lanjut!
5/8/20242 min read
Memulai usaha penetasan telur bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, terutama bagi para peternak pemula atau pelaku usaha yang ingin masuk ke dunia peternakan unggas. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah demi langkah yang perlu diperhatikan mulai dari persiapan, pemilihan mesin, hingga pemasaran hasil tetas.
1. Memahami Dasar Usaha Penetasan
Penetasan telur adalah proses menetaskan telur unggas, seperti ayam, bebek, atau burung puyuh, dengan bantuan mesin tetas. Usaha ini memiliki potensi keuntungan tinggi karena permintaan anak ayam atau anakan unggas (DOC – Day Old Chick) cukup tinggi di pasaran.
Namun, dibutuhkan pengetahuan yang cukup agar hasil tetas memiliki tingkat keberhasilan tinggi dan berkualitas baik.
2. Pemilihan Mesin Tetas yang Tepat
Untuk pemula, sangat disarankan menggunakan mesin tetas otomatis karena lebih mudah digunakan dan minim risiko kesalahan.
🔧 Tips memilih mesin tetas:
Pilih mesin dengan pengatur suhu dan kelembaban otomatis.
Gunakan mesin dengan kapasitas sesuai kebutuhan (misalnya 50–100 telur).
Pilih mesin dengan fitur alarm atau notifikasi untuk suhu tidak stabil.
Pastikan material mesin kuat, tahan panas, dan mudah dibersihkan.
3. Persiapan Telur yang Akan Ditetaskan
Tidak semua telur bisa ditetaskan. Kamu perlu memilih telur yang berkualitas dan berasal dari indukan sehat.
🔍 Ciri telur siap tetas:
Berasal dari indukan unggas yang sehat dan produktif.
Telur tidak cacat atau retak.
Umur telur maksimal 7 hari dari saat dikumpulkan.
Disimpan dalam posisi miring atau ujung tumpul di atas jika belum langsung ditetaskan.
4. Proses Penetasan: Langkah demi Langkah
Berikut tahapan umum dalam proses penetasan telur:
🕐 Hari 1–18 (Masa Inkubasi)
Suhu ideal: 37,5°C – 38°C
Kelembaban: 55% – 60%
Telur dibalik minimal 3–5 kali sehari (kecuali jika mesin otomatis).
Hindari membuka mesin terlalu sering agar suhu stabil.
🐣 Hari 18–21 (Masa Penetasan)
Telur dihentikan dari pembalikan.
Kelembaban ditingkatkan menjadi 65% – 70% untuk mempermudah penetasan.
Biarkan mesin tertutup hingga anak ayam menetas.
5. Penanganan Setelah Menetas
Setelah DOC menetas:
Biarkan dalam mesin 6–12 jam agar tubuhnya kering.
Pindahkan ke kotak pemanas (brooder).
Beri pakan awal dan air minum yang bersih.
Jaga suhu ruangan tetap hangat (sekitar 32–35°C di minggu pertama).
6. Strategi Pemasaran Hasil Tetas
Setelah anakan ayam sehat dan kuat, saatnya memikirkan pemasaran.
💡 Tips pemasaran:
Jual ke peternak lokal atau pengepul.
Promosikan di media sosial (Facebook, WhatsApp, Instagram).
Tawarkan paket kerja sama ke peternak pemula lainnya.
Gunakan testimoni pelanggan untuk membangun kepercayaan.
7. Modal Awal & Perkiraan Keuntungan
Contoh modal usaha kecil:
KebutuhanPerkiraan BiayaMesin tetas (otomatis)Rp1.000.000Telur tetas (100 butir)Rp300.000Listrik dan alat bantuRp100.000Pakan awal & brooderRp200.000TotalRp1.600.000
Jika 80 dari 100 telur menetas, dan dijual @Rp5.000–Rp7.000 per ekor, maka kamu bisa balik modal hanya dari 1 siklus penetasan.
Penutup
Usaha penetasan telur adalah bisnis menjanjikan dengan risiko yang bisa dikendalikan jika kamu paham proses dan telaten dalam perawatan. Mulailah dengan skala kecil, pahami karakter mesin dan telur, lalu kembangkan seiring waktu. Dengan tekad dan manajemen yang baik, kamu bisa meraih hasil maksimal dari usaha ini.

