Memilih Telur yang Baik untuk Penetasan
Telur yang berkualitas adalah kunci utama keberhasilan dalam usaha penetasan. Tidak semua telur bisa menetas menjadi anak ayam yang sehat, bahkan dengan mesin tetas canggih sekalipun. Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari cara memilih telur tetas yang baik dan layak ditetaskan , agar tingkat keberhasilan penetasan (hatchability) bisa maksimal.
5/13/20251 min read
Memilih telur berkualitas adalah langkah pertama yang sangat menentukan tingkat keberhasilan penetasan. Telur yang sehat dan sesuai standar akan memberikan peluang lebih besar bagi embrio untuk berkembang sempurna hingga menetas. Berikut panduan lengkap memilih telur yang tepat, termasuk cara melakukan candling (teropong telur) dan seleksi sebelum proses inkubasi.
1. Ciri Fisik Telur Berkualitas
Sebelum melakukan candling, pastikan telur memenuhi kriteria fisik berikut:
Ciri TelurKeterangan Cangkang UtuhTidak retak, retakan halus, atau bekas benturan Permukaan Bersih Bebas kotoran atau kotoran ringan (jangan dicuci, cukup dikibas lembut) Bentuk SimetrisTidak terlalu lonjong atau menjorok di satu sisi Ukuran StandarBerat rata‑rata 50–60 g (untuk ayam), pastikan konsisten antar telur
2. Umur dan Kondisi Penyimpanan
Umur Telur: Idealnya telur ditetaskan maksimal 7 hari setelah dipanen. Setelah itu, daya tetas mulai menurun karena pori-pori cangkang menua.
Penyimpanan:
Simpan di suhu 12–18 °C dan kelembaban sekitar 75%.
Letakkan ujung tumpul telur menghadap ke atas dan stabil, agar kuning tetap di tengah.
Hindari fluktuasi suhu (jangan dekat pintu kulkas atau jendela).
3. Teknik Candling (Peneropongan Telur)
Candling membantu mendeteksi kondisi embrio atau cacat internal sebelum inkubasi.
Alat yang Dibutuhkan:
Senter LED kecil atau alat candling khusus.
Ruangan gelap agar cahaya mudah menembus telur.
Prosedur Candling:
Pegang telur ujung tumpul dekat sumber cahaya.
Amati bayangan dan struktur di dalam:
Telur Fertil (Embrio): Terlihat pembuluh darah halus dan bayangan gelap (kantung embrio).
Telur Kosong (Tidak Fertil): Tampak bening, tanpa pembuluh darah.
Telur Cacat: Bayangan bergerombol atau bercak gelap yang tidak teratur.
Waktu Terbaik Candling:
Hari 7–10: Pastikan embrio berkembang dengan baik sebelum melanjutkan inkubasi lebih jauh.
4. Seleksi Berdasarkan Hasil Candling
Telur Fertil: Lanjutkan ke mesin tetas.
Telur Kosong/Cacat: Pisahkan dan keluarkan agar tidak mengganggu suhu dan kelembaban mesin.
Tip: Catat jumlah telur fertil pada hari ke-7 untuk menghitung perkiraan hasil akhir tetas.
5. Tips Tambahan Memilih Telur
Pilih telur yang berasal dari indukan sehat dan produktif, minimal umur induk 6–8 bulan.
Hindari telur dari induk yang baru pertama bertelur atau yang sudah terlalu tua.
Perhatikan kebersihan kandang dan pakan induk: kualitas telur sangat dipengaruhi pola makan dan kebersihan.
Kesimpulan
Seleksi telur yang matang terdiri dari pemeriksaan fisik, penyimpanan yang tepat, dan candling untuk memastikan fertilitas. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat memaksimalkan kesempatan menetas dan meminimalkan kerugian akibat telur gagal tetas. Pastikan selalu melakukan seleksi sebelum memasukkan telur ke mesin tetas agar proses inkubasi berjalan optimal.
Semoga artikel ini membantu kamu memilih telur yang tepat dan meningkatkan tingkat keberhasilan penetasan! 🐥

